Minggu, 18 September 2016

Mengenal Virus Zika

Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin.[1][2] Penyakit Zika memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda yang lain.



Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah besar.[3] Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda kehamilan bagi wanita.[4][5] Menurut laporan, transmisi virus Zika pada janin dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir.[6] Badan-badan kesehatan dan pemerintah lain juga mengeluarkan peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara seperti Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk menunda kehamilan sehingga risiko tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.[7][8][9][10][8][11]

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional[12].

Penyebab Virus Zika

Penyebab peyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever) pada dasarnya adalah virus Zika itu sendiri. Virus jenis ini akan dapat disebarkan kepada manusia oleh nyamuk berspesies Aedes yang terinfeksi dengan jenis virus serupa. Nyamuk ini akan menjadi terinfeksi setelah si nyamuk mengigit penderita yang menderita atau telah terinfeksi dengan virus yang sama. Pada konsepnya, setelah si nyamuk menggit si penderita, maka ia akan bisa sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di dalam ataupun di luar ruangan yang jaraknya dekat dengan manusia. Sama halnya dengan penyebaran virus lain, nyamuk yang terinfeksi virus Zika lebih cenderung menempati daerah-daerah atau tempat-tempat yang terdapat genangan air dan bersuhu lembab. Meskipun kasus ini jarang terjadi, akan tetapi rupanya bahaya virus ini bisa berdampak besar untuk si penderita, terutama wanita yang sedang hamil. Pada kasus tertentu, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayi dalam kandungannya. Dengan demikian, virus ini akan berkemungkinan dapat ditularkan dari si ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Bukan hanya itu, resiko lain yang juga bisa menyerang si bayi bila tidak terjadi dalam kandungan adalah virus yang satu ini dapat ditularkan pada saat proses persalinan. Dengan kata lain, kemungkinan lain yang juga bisa terjadi adalah ketika persalinan seorang ibu hamil yang terinfeksi virus yang satu ini akan berkemungkinan menularkan virusnya terhadap bayi yang baru dilahirkannya.
Hingga sampai saat ini, kasus penularan virus Zika melalui proses menyusui belum ditemukan, sehingga demikian, para ahli masih terus menganjurkan ibu yang terinfeksi dengan virus Zika untuk tetap menyusui bayi mereka.

Pengobatan Virus Zika

Meski terbilang virus yang telah ditemukan sejak lama, akan tetapi hingga sampai saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan dengan total atau pengobatan yang ditujukan untuk dapat membunuh virus jenis ini. Pengobatan yang dilakukan tim medis ketika si penderita dibawa ke dokter atau ke rumah sakit, saat ini hanya difokuskan untuk dapat mengurangi gejala yang dirasakan oleh si pasien, sehingga si pasien bisa merasa lebih baik. Adapun pengobatan yang biasanya diberikan oleh dokter pada si penderita adalah berupa cairan untuk mencegah timbulya dehidrasi obat pereda rasa sakit, obat untuk meredakan demam dan obat untuk meredakan sakit kepala yang dirasakan. Selain itu, pada umumnya si penderita atau pasien akan diminta untuk beristirahat secara cukup. Pemberian aspirin dan obat anti peradangan biasanya akan diberikan dalam rangka menghindari pasien sebelum terkena dengue. Sementara itu, bagi pasien yang terlanjur terinfeksi dengan virus jenis ini, diharapkan untuk menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit dengan vrus Zika yang dapat bertahan lama didalam darah si pasien yang dapat menyebar pada oranglain yang sehat melalui gigitan nyamuk. Untuk itulah bagi pendetia atau pasien yang terinfeksi dengan penyakit ini, mereka akan dianjurkan untuk selalu waspada dan menjaga diri mereka untuk terhindari dari gigitan nyamuk. Seperti halnya mengenakan pakaian yang tertutup atau melindungi dirinya dengan lotion anti nyamuk atau bahkan mengisolasi diri dalam ruangan yang sudah diberikan anti nyamuk. Meskipun terdengar berat, akan tetapi guna menghindari paparan atau penyebaran penyakti yang lebih parah, maka hal ini sebaiknya dijalankan oleh si penderita yang telah terlanjur terinfeksi virus Zika.


Pencegahan Virus Zika

Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang dapat dilakukan guna membantu agar anda tehindar dari infeksi virus ini. Akan tetapi, sulit rasanya menghindarkan diri, ketika di daerah anda rupanya sudah ditemukan kasus atau pasien yang menderita penyakit ini. Namun demikian, tak perlu risau, berikut ini adalah bebrapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan ketika anda berada di area terinfeksi virus Zika, diantaranya adalah
  • Memastikan jika tempat tinggal atau ruangan yang anda tempati dilengkapi dengan mesin pendingin ruangan (AC) atau setidaknya memiliki pintu atau tirai dan jendela yang dapat mencegah nyamuk masuk kedalam ruangan. Misalkan, dengan memasang lapisan kelambu didepan atau di belakang jendela agar nyamuk tidak masuk dengan leluasa. Terutama, bila anda memiliki anak kecil atau bayi. Kenakan kelambu saat mereka tidur baik disiang hari maupun malam hari.
  • Kenakan baju atau celana yang panjang. Hal ini tentunya dimaksudkan untuk meminimalisir nyamuk menggigit atau hinggap pada kulit yang tidak dilapisi dengan kain atau pakaian.
  • Kenakan produk anti serangga atau anti nyamuk yang terdaftar pada badan perlindungan lingkungan atau EPA (Environmental Protection Agency), sesuai dengan instruksi yang tertera pada kemasan. Pada produk, biasanya akan dicantumkan pengaplikasian ulang, area pengaplikasian, waktu dan durasi penggunaan produk guna mencegah serangan gigitan nyamuk. Untuk itu, selektiflah memilih produk anti nyamuk atau anti serangga mengingat saat ini bahaya dari gigitan nyamuk bisa lebih beresiko.
  • Kenakan juga kelambu pada beberapa peralatan bayi, seperti kereta dorong, keranjang tidur, gendongan atau pengangkut bayi lainnya. Agar ketika anda membawa mereka keluar rumah, setidaknya resiko gigitan nyamuk pada si buah hati akan bisa diminimalisir.
  • Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa ketika mereka menggunakan atau mengamplikasikan produk anti nyamuk atau anti serangga. Jangan sampai bagian luka pada tubuh mereka diberikan produk anti nyamuk atau anti serangga. Salah-salah, kondisi ini malah akan memperparah luka yang dirasakan karena bagian tersebut teriritasi dengan produk yang dikenakan.
  • Sebelum hendak mengunjungi beberapa daerah, terutama daerah yang terkena virus Zika, sebaiknya lakukan analisa mengenai daerah yang bersangkutan. Pelajari juga informasi mengenai daerah yang hendak dikunjungi. Seperti halnya fasilitas kesehatan dan area ruangan terbuka sebelum waktu keberangkat tiba. Dengan begini anda akan setidaknya paham dan tahu apa yang harus dilakukan ketika ancaman virus ini mulai mendekat.
  • Lakukan serangkaian test virus Zika, sekembalinya anda dari sautu tempat yang anda kunjungi. Terutama untuk wanita yang sedang hamil.

Sumber :

http://www.wikiwand.com/id/Virus_Zika
http://bidanku.com/mengenal-virus-zika-penyebab-gejala-dan-pencegahannya


Mia Shafira Salamah
XI IPA 4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar